Cara Mengatasi Sakit Kepala Semua Bagian

Cara Mengatasi Sakit Kepala Semua Bagian

Sakit kepala bisa menyerang bagian kepala mana saja, termasuk bagian atas.  Umumnya sakit kepala atau pusing pada bagian atas memunculkan sensasi tertekan seolah Anda sedang membawa beban berat di puncak kepala. Berikut informasi penyebab dan cara mengatasi sakit kepala bagian atas.

Sakit kepala cluster (cluster headache)

Sakit kepala kluster juga dapat memicu timbulnya sakit kepala di bagian atas. Umumnya sakit kepala yang satu ini lebih terasa di bagian belakang kepala. Namun, nyeri dapat menjalar dan berpindah hingga ke area atas kepala.

Rasa nyeri akibat sakit kepala cluster biasanya terjadi berulang kali. Bahkan, ada yang mungkin merasakan sakitnya sebanyak delapan kali dalam sehari. Rasa sakit yang Anda alami mungkin memuncak setelah 5-10 menit lamanya. Setelah itu, rasa sakit ini bisa terasa hingga kurun waktu tiga jam.

Saat mengalaminya, mata dan hidung Anda mungkin memerah dan membengkak di sisi kepala yang terasa sakit. Tak hanya itu,  Anda mungkin lebih sensitif terhadap cahaya, suara, hingga bau-bauan.

Semakin kurang tidur, Anda akan merasakan sakit di puncak atas kepala. Rasa sakitnya dapat dibarengi dengan kelelahan dan rasa lesu saat beraktivitas.

Tidak hanya itu, sakit kepala yang Anda alami di bagian atas juga bisa berasal dari postur tubuh yang tidak baik saat sedang tidur.

Sakit atau masalah pada tulang belakang Anda mungkin lebih terasa saat Anda sedang tidur sehingga menimbulkan sakit kepala terutama saat bangun. Rasa sakit biasanya seperti adanya tekanan di puncak kepala dan kepala terasa lebih berat dari biasanya. Sakit kepala ini biasa juga disebut sebagai sakit kepala hipnik.

Mengubah gaya hidup

Anda juga bisa mencoba mengurangi sakit di daerah atas kepala dengan meminimalisir kegiatan atau aktivitas yang memicu stres muncul.

Justru, tingkatkan kegiatan yang bisa membuat Anda lebih rileks, misalnya dengan melakukan yoga atau olahraga secara rutin. Olahraga yang bisa Anda lakukan adalah berenang, bersepeda, dan berjalan kaki.

Selain itu, pastikan kebutuhan tidur cukup. Artinya, Anda tidur sesuai dengan jam tidur yang ideal untuk orang dewasa. Sebab, kurang tidur bisa menyebabkan rasa sakit di kepala.

Penyebab Sakit Kepala Bagian Atas

Sakit kepala bagian atas umumnya disebabkan oleh sakit kepala tegang yang sering menyerang orang dewasa, terutama wanita. Sakit kepala tegang disebabkan oleh otot-otot yang tegang di kepala dan leher.

Banyak hal yang bisa memicu terjadinya ketegangan pada otot-otot tersebut, antara lain:

Selain pada bagian atas, sakit kepala tegang bisa juga terasa pada bagian depan dan sisi kanan kiri kepala. Sakit kepala yang demikian juga bisa disebabkan oleh migrain. Gejala-gejala lain yang dapat timbul pada sakit kepala akibat kondisi tersebut antara lain:

Pencegahan Sakit Kepala Tegang

Sakit kepala tegang perlu dicegah dengan menjalani pola hidup yang sehat dan mengelola stres dengan baik agar tidak berkembang menjadi kronis. Selain itu, upaya ini juga dapat mendukung proses pengobatan.

Beberapa cara mengelola stres yang dapat dilakukan adalah:

Selain langkah pencegahan di atas, pasien juga disarankan untuk menerapkan pola hidup sehat, seperti:

Sakit kepala disebabkan oleh aktifnya saraf nyeri di kepala, baik akibat gangguan di kepala maupun akibat penyakit atau kondisi tertentu. Aktifnya saraf nyeri ini bisa dipicu oleh aktivitas zat kimia di otak, gangguan pada otot di kepala dan leher, atau gangguan pada pembuluh darah di kepala.

Penyebab gangguan tersebut dapat berupa gaya hidup atau suatu kondisi tertentu. Beberapa perilaku yang dapat memicu timbulnya sakit kepala adalah:

Sementara itu, penyakit-penyakit yang dapat mengakibatkan keluhan sakit kepala di antaranya:

1. Penyakit di otak, seperti:

2. Penyakit di area wajah, antara lain

3. Penyakit di jantung, misalnya penyakit jantung koroner.

4. Gangguan mental, meliputi:

Selain penyakit di atas, ada juga kondisi lain yang dapat menyebabkan atau memicu sakit kepala, seperti:

Ketika Anda mendatangi dokter dengan keluhan sakit kepala atau pusing, dokter pasti akan bertanya, “Seperti apa pusingnya?” Ya, keluhan nyeri kepala sering disalahartikan dengan pusing.Nyeri kepala adalah rasa sakit di daerah kepala bisa berupa rasa berdenyut, rasa tertusuk-tusuk, rasa mengikat atau berat di sekitar kepala. Sedangkan pusing adalah adanya penglihatan berputar, rasa tidak seimbang atau sempoyongan. Dalam kesempatan ini, akan dibahas secara spesifik ihwal cara mengatasi kepala pusing berputar serta apa yang menyebabkan gejala tersebut.

Penyebab dan Faktor Risiko Sakit Kepala Tegang

Sakit kepala tegang terjadi ketika otot di leher dan kulit kepala berkontraksi atau menegang. Belum diketahui mengapa hal tersebut terjadi. Namun, setiap penderita sakit kepala tegang bisa memiliki pemicu yang berbeda-beda.

Beberapa hal yang diketahui dapat memicu sakit kepala tegang adalah:

Cara mengatasi sakit kepala

Jenis sakit kepala primer bisa diobati dengan mengonsumsi ibuprofen, paracetamol dan aspirin. Bisa juga konsumsi obat sumatriptan atau sejenis ergot untuk migrain sesuai resep dokter.

Sementara itu untuk migrain kronis dan sakit kepala cluster bisa menggunakan obat seperti Amitriptyline (antidepresan), Methysergide maleate (Mengurangi penyempitan pembuluh darah), Asam valproat (obat anti kejang), Beta blocker dan Verapamil.

Tidak melulu obat-obatan, cara mengatasi sakit kepala juga bisa dengan mengubah pola hidup sehat untuk mengurangi gejala yang terjadi, misalnya:

Ada juga beberapa perawatan yang bisa menangani sakit kepala, antara lain:

Kepala Pusing Berputar Tanda Sakit Apa?

Manusia memiliki sistem keseimbangan alias vestibular yang bertanggung jawab atas integrasi rangsangan sensorik dan gerakan tubuh. Sistem ini berada di telinga bagian dalam. Bagian dalam telinga itu terdiri atas kanal dan saraf yang memberi otak informasi mengenai kecepatan, gerakan, percepatan, dan bagaimana kepala bergerak sehubungan dengan gravitasi. Sistem ini memungkinkan tubuh untuk menjaga objek dalam fokus visual ketika bergerak.

Jika sistem ini terganggu, bisa muncul sensasi gerakan palsu yang mengakibatkan perasaan berputar, bergoyang, miring, atau jatuh. Ilusi sensasi ini disebut vertigo. Vertigo sendiri bukanlah diagnosis penyakit, melainkan gejala.

Orang yang mengalami vertigo akan merasa seolah-olah benda di sekitarnya berputar. Dalam beberapa kasus, gerakan berputar itu terasa sangat cepat sehingga penderitanya kehilangan keseimbangan dan terjatuh. Karena itu, kebanyakan orang yang menderita vertigo tidak bisa melanjutkan aktivitas dan harus beristirahat.

Gejala lain yang menyertai vertigo termasuk mual dan muntah. Serangan vertigo umumnya terasa dalam beberapa jam dan bisa reda sendiri dengan istirahat. Namun harus ada langkah lebih lanjut untuk menangani vertigo secara medis agar tidak terus kambuh dan berdampak pada penurunan kualitas hidup.

Meski begitu, cara mengatasi kepala pusing seperti berputar ini bergantung pada penyebabnya. Seringkali vertigo menandakan ada gangguan pada sistem keseimbangan di dalam telinga. Untuk mengetahui secara pasti, butuh pemeriksaan oleh dokter.

Cara Mengatasi Sakit Kepala

Penyebab sakit kepala dan cara mengatasinya bisa disesuaikan dengan kondisi sakit kepala yang dialami. Jika sakit kepala tidak disertai dengan gejala lain yang berbahaya, penderita dapat mengatasinya dengan beberapa cara berikut ini:

Apabila penyebab sakit kepala dan cara mengatasinya sudah diketahui tetapi keluhan sakit kepala yang dirasakan tidak kunjung mereda, Anda bisa mengonsumsi obat sakit kepala berikut ini:

Obat pereda nyeri, seperti paracetamol, aspirin, dan ibuprofen, bisa digunakan untuk mengatasi sakit kepala.  Beberapa jenis obat pereda nyeri tersebut bisa dibeli bebas tanpa resep dokter.

Namun, pastikan untuk membaca dosis dan aturan penggunaannya agar terhindar dari kemungkinan efek samping akibat penggunaan obat secara berlebihan.

Selain itu, obat pereda nyeri juga tidak dianjurkan untuk dikonsumsi dalam jangka panjang atau lebih dari 10 hari. Jadi, apabila Anda masih merasa sakit kepala setelah menggunakan obat tersebut, sebaiknya periksakan diri ke dokter, ya.

Jika obat pereda nyeri tidak bisa mengatasi sakit kepala, obat golongan triptan bisa menjadi pilihan. Obat migrain ini bisa mengobati sakit kepala karena migrain, atau sakit kepala kronis yang sering kambuh.

Obat ini bekerja dengan cara merangsang serotonin, yaitu senyawa kimia di otak untuk menghentikan rasa sakit. Beberapa jenis obat triptan yang bisa digunakan untuk mengatasi sakit kepala adalah sumatriptan dan rizatriptan.

Obat ini hanya bisa digunakan sesuai resep dan anjuran dokter. Oleh karena itu, sebelum menggunakan obat ini, pastikan untuk selalu membaca dosis dan aturan penggunaan obat yang sudah dianjurkan.

Obat antidepresan bisa digunakan untuk mengatasi migrain atau sakit kepala kronis yang sering kambuh. Obat jenis ini bisa diresepkan dokter untuk mengobati sakit kepala akibat gangguan mental, seperti depresi atau gangguan cemas.

Beberapa jenis obat antidepresan yang bisa digunakan untuk mengobati sakit kepala adalah fluoxetine, sertraline, escitalopram, amitriptyline, doxepin, dan imipramine. Namun, penggunaan obat-obat antidepresan ini hanya boleh digunakan sesuai resep dan anjuran dokter.

Obat antikonvulsan atau antikejang biasanya digunakan untuk mengatasi kejang oleh penderita epilepsi. Namun, beberapa jenis obat antikejang juga bisa mengatasi sakit kepala dan migrain, khususnya yang sering kambuh.

Obat antikejang juga bisa digunakan untuk mengatasi sakit kepala yang disebabkan oleh epilepsi. Epilepsi tidak selalu menunjukkan gejala berupa kejang, tetapi bisa juga menyebabkan nyeri kepala. Kondisi ini disebut dengan ictal headache.

Salah satu jenis obat antikejang yang bisa diresepkan dokter adalah topiramat. Sama seperti obat antidepresan, obat ini juga hanya bisa digunakan sesuai dengan resep dokter.

Selain itu, guna mencegah sakit kepala muncul kembali, sebaiknya kelola stres dengan bijak, jaga pola makan dengan konsumsi makanan bergizi, tidur yang cukup, serta olahraga secara rutin.

Itulah beragam penyebab sakit kepala dan cara mengatasinya. Jika cara di atas tidak efektif untuk meringankan keluhan sakit kepala yang Anda alami atau sakit kepala justru memburuk, segera periksakan diri ke dokter agar dapat diberikan pengobatan yang sesuai dengan penyebab sakit kepala yang dialami.

Sakit kepala tegang (tension headache)

Sakit kepala tegang adalah salah satu penyebab yang paling umum dari timbulnya sakit di atas kepala.

Rasa sakit kepala yang satu ini biasanya terasa tidak nyaman meski tidak terlalu parah. Umumnya, rasa sakit yang dialami seolah kepala sedang diremas-remas dan terdapat beban yang amat berat di pucuk kepala. Beberapa orang bahkan merasakan sakit kepala di ubun-ubun ini menjalar hingga pundak dan leher.

Pemicunya kemungkinan karena otot pada leher dan belakang kepala yang meregang, stres emosional, kelelahan, postur tubuh yang terlalu membungkuk, kurang minum air, infeksi sinus (sinusitis), mata lelah karena berjam-jam di depan komputer, hingga kurang tidur.

Tekanan yang Anda rasakan pada sekitar leher membuat otot di leher, wajah, rahang, hingga kulit kepala ikut terasa tegang.

Penyebab lain dari sakit kepala bagian atas adalah migrain. Saat mengalami migrain, Anda akan merasakan kepala seperti berdenyut yang perlahan-lahan semakin terasa sakit. Rasa sakit ini bisa berawal dari sisi kepala Anda dan berpindah ke bagian atas atau justru sebaliknya. Bahkan, rasa sakit ini bisa terasa hingga ke belakang leher.

Gejala lain yang mungkin Anda alami saat migrain adalah mual, tangan terasa dingin, dan Anda menjadi lebih sensitif terhadap cahaya dan suara.

Penyebab migrain termasuk perubahan hormon, gangguan tidur, bau yang terlalu tajam, kebiasaan merokok, dan kebiasaan melewatkan jam makan.

Jika Anda sedang mengalami migrain, hindari melakukan aktivitas dan upayakan untuk beristirahat di rumah. Pergerakan sederhana seperti berjalan atau membersihkan rumah dapat memperburuk kondisi tersebut, apalagi jika harus beraktivitas di luar.